Ketahui seputar penyebab anak susah makan dan solusinya seringkali membuat orang tua membiarkan saja, dengan jenis makanan yang dia minta. Susah makan sudah umum terjadi pada kebanykanan anak-anak. Jika makan maunya dengan tipe-tipe telur, daging dan mie. Umumnya makanan tersebut justru kurang sehat. Padahal pada masa balita makanan adalah gizi pokok untuk pertumbuahan.
Macam-macam penyebab anak susah makan
Panduan dari ahli gizi Tuti Soenardi berikut ini mudah-mudahan bisa membantu. Kondisi sulit makan ternyata bukan semata-mata 'kesalahan' anak. Bahkan kerap kali, justru orangtualah yang membuat anaknya menjadi seperti itu.
Misalnya saja, orangtua tidak memperkenalkan aneka jenis bahan makanan pada si kecil sejak dini. Menurut Tuti, sejak usia satu tahun si kecil mestinya sudah diperkenalkan pada makanan keluarga yaitu makanan yang disiapkan untuk dikonsumsi seluruh anggota keluarga.
''Tapi tentunya, cara pengolahan untuk makanan si kecil perlu diperhatikan yakni tidak berbumbu tajam dan pedas, juga jenis makanannya harus lunak karena pencernaan balita belum sempurna.''
Pemberian porsi susu yang berlebihan, menurut Tuti, juga bisa membuat anak susah makan. Mengapa? Sebab, ia sudah kenyang oleh susu.
Selain itu, makanan selingan yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab anak sulit makan. Apalagi kalau selingan itu berujud makanan yang rasanya terlalu manis atau asin hingga si anak terangsang untuk terus-terusan minum. Akibatnya, si anak akan merasa kenyang sebelum mengkonsumsi makanan pokoknya.
Di luar itu semua, susah makan bisa juga disebabkan oleh adanya kelainan dalam organ tubuh, atau ada penyakit tertentu. ''Karena itu, ada baiknya dicek ke dokter mengapa anak susah makan.''
Solusi untuk Anak Susah Makan
Perlu diperhatikan, bahwa kebanyakan anak yag susah makan dimulai pada umur balita dan terbawa samapi remaja umur 15 tahun bahkan bisa lebih. Sebaiknya orang tua tahu menu makan yang baik anak usia balita. berikut ini cara untuk mengatasi anak susah makan semoga bisa membantu
1.Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat anda lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang menarik.
2. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
3. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua.
4. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
5. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
Tags:
Keluarga